Bosan melandaku hari ini...entah kejenuhan macam apa yang sedang aku alami ini. Coretan demi coretan tergores pada sebuah kertas putih, aku membuat sebuah sketsa yang aku sendiri tidak tahu akan jadi apa dan siapa nantinya sketsa ini.
Tempat kerja yang biasanya begitu menyenangkan sekarang terasa menyesakkan.
Menanti orang berdatangan, menunggui berapa lama mereka di bilik itu...entah apa
yang mereka lakukan dengan benda kotak yang bernama komputer itu. Hanya itu
yang aku kerjakan setiap harinya. Kepala ini terasa kosong...sampai pintu studio Foto ini terbuka.
Laki-laki itu masuk, seperti beberapa hari yang sudah-sudah, dia tersenyum ramah
padaku. Kemarin aku hanya membalas sekenanya saja. Tapi entah kenapa hari ini aku
merasa ingin membalasnya dengan senyum termanisku. Sudah beberapa hari ini kami
bertemu, meski kami tidak pernah bertegur sapa.
Aku suka dengannya, saat dia tersenyum, suka bila dia datang dengan menenteng laptop-nya, suka saat dia berbicara dengan nada yang penuh wibawa, suka saat aku melihat bola matanya kala kami beradu pandang secara tidak sengaja. Acap kali itu terjadi, mata kami bersitatap...namun selalu saja aku yang kalah,aku yang merasa jengah dan malu.
‘Apa aku sedang jatuh cinta lagi?’
Otak menyangkal hadirnya rasa itu. Tapi hati kecil ini terus saja mendesak dang otak untuk menerima. Akhirnya otak mengalah, karena hati kecil lebih jujur dibandingkan dirinya.‘Ya, aku jatuh cinta padanya. Pada laki-laki yang bahkan tidak kuketahui
namanya. Laki-laki yang tak lain adalah kawan baik Teman Kerja studio Foto
tempat aku bekerja ini.’
Saat aku melihatnya pertama kali,dia mengenakan kemeja berlengan pendek dan
menggulung celana panjangnya sebatas mata kaki. Gaya berpenampilannya yang rapi dan
mencerminkan seorang eksekutif muda. Dia menarik dari sudut mana pun. Aku juga
suka sorot matanya yang lembut namun tajam.
Hari ini dia datang, seperti beberapa hari yang lalu. Hari ini dia tersenyum padaku seperti beberapa hari yang lalu. Hari ini dia memandangku sekilas, seperti beberapa hari yang lalu. Dan hari ini dia juga mengenakan kaos lengan pendek berwarna merah maroon dengan celana hitam, menggulung celana sampai ke batas mata kaki. Hari ini aku benar-benar yakin kalau aku sudah jatuh cinta.
Mata ini tidak berkedip memandang laki-laki itu, desir lembut bertiup dalam hati ini. Aku tidak kuasa untuk menolak rasa yang tiba-tiba hadir ini. Apakah Tuhan sedang menghukumku? Bila memang ini hukuman, aku bersyur..
sumber:
http://www.scribd.com/doc/5023671/Aku-Jatuh-Cinta-Lagi
0 komentar:
Posting Komentar