Dengan sudut elevasi 70 derajat, RX-420 dapat mencapai ketinggian 53 km dan jarak tempuh 101 km pada kecepatan 4,4 mach (4,4 kali kecepatan suara) (Foto: LAPAN)
Garut (Pikiran Rakyat) - SEKALI kedipan mata hanya memakan waktu sekitar satu detik. Namun, ratusan orang tampaknya enggan membuang waktu, meski hanya untuk berkedip, saat menyaksikan peluncuran roket RX-420 di Instalasi Uji Terbang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Kec. Cikelet, Kab. Garut, Kamis (2/7). Ketika matahari baru bersinar, roket tersebut melesat, membelah cakrawala meninggalkan kepulan asap, meliuk-liuk dengan kecepatan 4,4 kali kecepatan suara (Mach 4,4), atau setara dengan 4.400 km/jam!
Roket RX-420 merupakan roket dengan propelan terbesar yang pernah diproduksi Lapan. Roket tersebut dibuat setelah roket sebelumnya jenis RX-320 diuji coba di lokasi yang sama tahun lalu. Selain RX-420, di lokasi yang sama juga digelar peluncuran roket RX-100 dan RX-420 Payload sebagai sirip untuk kendali terbang.
Pembuatan roket itu memakan waktu tiga bulan dengan spesifikasi berdiameter 420 mm, berat luncur 1.000 kilogram, panjang roket 6.200 mm, jenis propelan solid-komposit, waktu bakar 13 detik, dan waktu terbang 205 detik. Muatan kepala roket berupa diagnostik, GPS, altitudemeter, gyro, 3-axis accelerometer, processor, dan baterai.
"Keunggulan RX-420, yakni propelan yang digunakan memberi daya dorong lebih besar sehingga kecepatannya empat kali lebih dari kecepatan suara. Hal itu juga berdampak pada daya jelajahnya yang mencapai seratus kilometer dengan prediksi ketinggian 53 kilometer," ujar Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menegristek) Kusmayanto Kadiman.
Selain itu, peluncuran roket tersebut terutama untuk menguji ujung roket sebagai daerah paling sensitif. "Karena menembus batas suara dari subsonik sampai ke supersonik, roket yang meluncur dengan kecepatan tersebut bisa mencapai panas 1.200 derajat Celsius," katanya.
Untuk material pembentuk bagian propelan dan kepala roket, menurut Kusmayanto, diupayakan menggunakan produk lokal. "Kami utamakan menggunakan bahan yang secara komersial ada di pasar. Dengan produk material lokal, kita masih bisa memproduksi propelan dan nose-nya," ujarnya.
Roket RX-420 akan menjadi cikal bakal roket peluncur satelit. "Kita sudah gagas projek Satellite Launcher Vehicle, dengan roket sebagai peluncurnya. Yang penting, harus disiapkan ketelitian teknik tinggi untuk teknik separasi beberapa roket yang disusun untuk meluncurkan satelit," ungkapnya.
Rencananya, uji coba akan diteruskan 2010 dengan roket yang diluncurkan merupakan gabungan dari RX 420-420 dan tahun 2011 giliran gabungan 420-420-320 dan SOB 420.
Kepala Lapan Dr. Ir. Adi Sadewo Salatun, M.Sc. menyatakan, pada sepuluh detik pertama peluncuran, roket RX-420 sudah berhasil mengirimkan data riil karena terdapat prosesor di dalamnya. "Data yang dikirim, direkam lewat prosesor, dan hanya meleset di bawah lima persen dari rekonstruksi," ujarnya.
Pada tahun 2015 mendatang, seluruh uji coba peluncuran roket selesai. Roket siap mengantarkan satelit yang diberi nama Nano Satellite dengan ketinggian 300 kilometer dan kecepatan 7,8 kilometer per detik. Jika berhasil, pada akhirnya Indonesia bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk lokal, asli buatan anak bangsa Indonesia. (Ririn Nur Febriani/"PR")***
---
Sumber:
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=8463...
Foto: LAPAN
0 komentar:
Posting Komentar