Minggu, 06 November 2011

Menonton TV Yang Sehat Untuk Anak-Anak


Pada zaman sekarang kebiasaan anak-anak salah satunya adalah kegemaran menonton berbagai macam tayangan televisi. Bila zaman dulu, televisi menjadi sebuah barang yang langka bagi anak-anak, masa sekarang ini televisi adalah salah satu alat komunikasi yang sudah biasa.

Pada dasarnya Televisi memiliki banyak manfaat, antara lain: mendapatkan berbagai macam informasi dari berbagai macam sumber, mendapatkan berbagai macam pengetahuan, sarana untuk relaksasi diri, dan bagi anak-anak dengan adanya televisi mereka jadi jarang ke luar.


Begitu banyak acara yang ditawarkan di televisi, termasuk acara yang ditujukan untuk anak-anak. Di satu sisi, anak-anak akan mendapatkan manfaat yang begitu banyak yaitu mendapatkan hiburan. Namun di sisi lain anak-anak juga akan teracuni dengan berbagai macam acara televisi yang seolah-lah tiada hentinya itu.

Bayangkan saja, mulai dari pagi hingga menjelang pagi, televisi menawarkan begitu banyak acara televisi untuk anak-anak. Anak-anak yang sudah kecanduan untuk menonton televisi sama halnya dengan ibu-ibu yang sudah kecanduan facebook. Kebiasaan tersebut akan susah dihilangkan.

Bila anak-anak sudah mulai kecanduan televisi, maka mereka akan mengabaikan tugas-tugas sekolah dan tugas-tugas rumah. Akibatnya anak akan menjadi korban dari kecanggihan zaman. Sehari saja tidak menonton televisi, maka si anak akan merasa tidak nyaman.

Oleh sebab itu di bawah ini ada beberapa cara sehat menonton TV untuk anak-anak, yaitu:

1. Perhatikan jarak mata dengan TV

Cara sehat menonton TV yang pertama adalah menonton dengan jarak tertentu dari layar TV. Disarankan untuk memberi jarak minimal sejauh 6 x diagonal TV. Kalau TV dirumah kita berukuran diagonal 29 inchi maka jarak amannya adalah 6 x 29 inchi = 174 inchi = 4.35 meter.

2. Batasi jam menonton televisi

Cara sehat menonton TV yang kedua adalah dengan membatasi jam menonton televisi misalnya sehari selama 2 jam dan tidak lebih. Tentu saja porsi menonton televisi juga harus disesuaikan dengan umur anak. Semakin dewasa si anak, maka jatah untuk menonton televisi harus semakin dikurangi.

3. Pilihlah acara yang benar-benar sesuai dengan umur mereka

Tak semua acara televisi yang disediakan oleh media televisi bagus untuk ditonton sekalipun acara tersebut ditujukan untuk anak-anak. Nyatanya masih banyak acara yang tidak sesuai untuk anak-anak meskipun berkedok acara anak-anak. Oleh sebab itu cara sehat menonton TV untuk anak-anak adalah dengan memilihkan mereka acara yang memang sesuai dengan usia mereka. Jangan sampai mereka menonton tayangan yang tidak seharusnya ia tonton.

4. Beri pengertian

Anak zaman sekarang adalah tipe anak yang kritis dan suka bertanya, maka dari itu orang tua berkewajiban untuk memberikan mereka pengertian, dalam hal ini adalah pengertian tentang cara sehat menonton TV. Sejak kecil seorang anak harus tahu bahwa kebanyakan menonton TV menyebabkan sesuatu yang tidak baik bagi kesehatan mereka.

5. Beri jadwal

Memberi jadwal kepada anak-anak tentang peraturan menonton televisi. Misalnya, dalam seminggu si anak diizinkan untuk menonton televisi selama berapa jam? Jam berapa saja? Bila perlu dicatat dan ditempel.

6. Berikan reward jika anak mematuhi perjanjian menonton televisi

Cara sehat menonton TV untuk anak-anak adalah dengan memberikan penghargaan kepada anak-anak bahwa bila mereka menaati peraturan tentang berapa lama mereka diizinkan untuk menonton televisi, maka orang tua harus memberikan penghargaan kepada mereka.

Begitu banyak pengaruh televisi terhadap anak, oleh sebab itu diperlukan cara sehat dalam menonton TV agar anak tidak menjadi korban teknologi.

(Sumber : http://polahidupsehat.info)


0 komentar:

Posting Komentar

Daftar ke PayPal dan mulai terima pembayaran kartu kredit secara instan.
Bookmark and Share
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)