Asupan gula berlebih di dalam tubuh dapat mengarah pada perkembangan sindroma metabolik.
Berapa banyak Anda mengkonsumsi gula per hari? Dr Robert Lustig, profesor pediatri di Universitas California memperingatkan bahaya konsumsi gula berlebih. Ia menyebut gula sebagai zat beracun yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan.
Lustig yang dianggap sebagai ahli terkemuka yang fokus meneliti efek gula pada tubuh itu mengatakan, diet, olahraga, dan pembatasan kalori tidak akan membantu mengatasi kelebihan gula dalam tubuh. Rekomendasinya, tak lebih dari delapan sendok teh per sehari.
Menurutnya, asupan gula berlebih di dalam tubuh dapat mengarah pada perkembangan sindroma metabolik. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan risiko hipertensi, diabetes dan penyakit jantung.
American Heart Association (AHA) mengeluarkan daftar ragam gula. Beberapa yang populer antara lain gula jagung dan gula pasir atau gula tebu. Banyak yang menyebut gula pasir yang merupakan sukrosa lebih aman dibandingkan gula jagung yang merupakan fruktosa.
Fruktosa memiliki struktur lebih sederhana dibandingkan sukrosa. Ini artinya, gula jagung lebih mudah diserap tubuh sehingga lebih cepat menaikkan kadar gula dalam darah. Semakin sederhana strukturnya, semakin mudah terserap tubuh.
Meski begitu, Lustig tetap memeringatkan bahaya gula jika dikonsumsi berlebih, apapun bentuknya. "Gula dalam bentuk fruktosa maupun sukrosa sama-sama tidak baik dan berbahaya untuk kesehatan. Sama-sama racun bagi tubuh," ujarnya. • VIVAnews
Sumber:kosmo.vivanews.com/news/read/262940-waspada-bahaya-gula
0 komentar:
Posting Komentar