Seruan ini tidak lain ialah seruan-seruan yang Allah Swt telah sampaikan dalam Al-Qur’an. Begitu pula ajakan ini, tidak lain ialah ajakan yang pernah Rasulallah Saw ajarkan dalam sunnah-sunnahnya. Seruan ini lebih khusus ditujukan bagi mereka yang sedang tenggelam dalam kemaksiatan dan orang-orang yang hampir berputus asa dari rahmat kasih sayang Allah dan yang menganggap tiada lagi ruang untuk bertaubat kepada Allah atas dosa-dosa yang teramat banyak.
Seruan ini juga merupakan panggilan agar semua orang yang tenggelam dalam kemaksiatan segera bertaubat dan mohon maghfirah dari-Nya yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih dan Maha Penyayang, juga merupakan seruan untuk ber-husnuzzhân, berbaik sangka dan yakin kepada Allah Swt
Kami menyeru bagi semua, marilah kita tinggalkan segala kemaksiatan dengan segala bentuknya. Ketahuilah sesungguhnya tidak ada dosa yang tidak terampuni. Allah Swt mengampuni semua dosa bagi orang yang mau bertaubat kembali kepada-Nya dengan sifat kemaha-lembutan-Nya karena Dia adalah Al-Lathîf dan dengan kemuliaan dan kedermawanan-Nya karena Dia adalah Al-Karîm.
Seseungguhnya banyak para tokoh yang di masa lalu adalah pendosa, namun setelah bertaubat mereka menjadi orang-orang yang sangat dekat (Al-Muqarrabîn) dan orang-orang yang memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah Swt Allah Swt telah membukakan pintu taubat selebar-lebarnya bagi hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang dan kelembutan, Dia bahkan menyeru hamba-hamba-Nya untuk kembali kepada-Nya dan berjanji akan menerima taubat dari mereka karena sesungguhnya Dia-lah Yang Maha penerima Taubat (Al-Tawwâb).
Sesungguhnya tidak ada yang dapat memudharatkan Allah Yang Maha Agung, termasuk segala bentuk kemaksiatan dari para pelaku maksiat. Tidak pula bermanfaat bagi-Nya ketaatan hamba-hamba pengabdi-Nya, karena manfaat ketaatan itu adalah untuk sang hamba, bagi dunia akhiratnya. Manfaat ketaatan dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya adalah untuk kepentingan hamba sendiri, karena sesungguhnya Allah Swt Yang Maha Bijaksana, tidak memerintahkan sesuatu dan tidak melarang sesuatu melainkan untuk maslahat dan manfaat bagi hamba, hanya saja tidak semua hamba mengetahuinya.
Sementara untuk akhirat, Allah Swt telah menjanjikan bagi hamba-hamba-Nya yang taat dengan pahala dan ganjaran yang besar, dan kedudukan sesuai dengan amal dan keikhlasan hamba melakukan amAl-amalnya karena Allah Swt Sebaliknya Allah Swt telah pula menjanjikan bagi hamba yang ingkar dan tidak mentaati-Nya, bahwa balasan bagi keburukan adalah keburukan serupa pula sedangkan balasan bagi kebaikan adalah sepuluh kali lipat, sebagaimana firman-Nya:
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Artinya: “Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)”. (QS Al-An’âm : 160).
Pelipat gandaan pahala dari amal infaq yang dikeluarkan dapat mencapai tujuh ratus kali lipat, sebagaimana pada firman Allah Swt: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji….”. Amal saleh dapat memperoleh balasan berlipat ganda, sebagaimana firman Allah Swt: “Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Baqarah : 261).
Bahkan manusia dapat memperoleh balasan berlipat ganda yang tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Swt Firman Allah Swt: “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni`mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS Al-Sajdah : 17).
Allah Swt juga memberikan ganjaran yang tak terhitung, seperti ganjaran bagi keutamaan bersabar. Firman Allah Swt: “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS Al-Zumar : 10). Dan ketahuilah bahwa keputus asaan dan kekecewaan dari rahmat Allah merupakan dosa yang sangat besar. Marilah kita dengarkan seruan Allah Swt:
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al-Zumar : 53). Lihat pula firman Allah Swt dalam (QS Yusuf : 87), (QS Al-Syûra : 25), (QS Al-Taubah : 104), (QS Al-Hijr : 56).
0 komentar:
Posting Komentar