Salah satu janji yang tidak akan pernah di ingkari adalah janji Allah swt dan Rasulnya apalagi janji itu diiringi dengan sumpah. Sumpah itu dilakukan biasanya karena obyek yang menjadi sumpah memiliki suatu keistimewaan dan perlu menjadi perhatian, seperti Allah swt bersumpah didalam beberapa surat dalam al-Qur’an dengan waktu.
Yaitu; Wal ‘Ashr, Wal Lail, Wal Fajri, Was Shubhi, Wad- Dhuha, Wan- Nahaari, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa betapa berharga dan pentingnya waktu bagi kehidupan seorang muslim. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw, bersabda:
عن أبى كبشة الأنماري أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ثَلاَثة أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا فَاحْفَظُوْهُ قَالَ مَا نَقَصَ مَالٌ عَبْدٌ مِنْ صَدَقَةٍ وَلاَ ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلَمَةً فَصَبَرَ عَلَيْهَا إِلاَّ زَادَهُ اللهُ عِزًّا وَلاَ فَتَحَ عَبْدٌ بَابَ مَسْأَلَةٍ إِلاَّ فَتَحَ اللهُ عَلَيْهِ بَابَ فَقْرٍ
Dari Abi Kabsah al-Anmariy ra. Sesungguhnya Dia mendengar Rasulullah Saw bersabda: Aku bersumpah atas tiga perkara, akan aku sampaikan kepada kalian satu hadis, dan hendaklah kalian menjaganya baik-baik. Harta yang di keluarkan untuk sedekah pasti tidak akan berkurang, tidaklah seorang hamba yang teraniaya kemudian ia bersabar melainkan Allah swt akan menambahkan kemuliaan kepadanya dan tidaklah seorang hamba yang membuka pintu meminta-minta melainkan Allah swt akan membuka pintu ke fakiran kepadanya. (HR. Tirmidzi)
Ada tiga pesan Rasulullah Saw, yang harus menjadi perhatian kita bersama sebagai umatnya yang taat dan setia kepadanya. Tiga pesan ini begitu amat penting karena Rasulullah Saw memulainya dengan sumpah.
Yang pertama; harta yang di keluarkan untuk sedekah pasti tidak akan berkurang, bahkan akan semakin bertambah dan bertambah. Orang yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah swt adalah sebagai bukti bahwa ia mencintai Allah swt. Karena setiap menusia punya kecenderungan cinta kepada hartanya, bahkan boleh jadi dengan cinta yang sangat berlebihan yang dilukiskan dalam al-Qur’an dengan istilah “Hubban Jamma”. Sehingga ketika ia mengorabankan harta di jalan Allah swt berarti ia telah mengorbankan cintanya pada harta demi cintanya kepada Allah swt. Dan ketika seseorang sudah merasakan nikmatnya cinta kepada Allah swt maka perlahan tapi pasti dia akan merasakan kebahagian yang sejati.
Firman Allah swt , didalam al-Qur’an;
وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون
“Dan siapa yang di jaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. al-Hasyr [59] : 9)
Berderma didalam ajaran agama tidak mengenal situasi dan kondisi, baik dalam kondisi sempit maupun lapang, susah maupun senang, sedih maupun bahagia.
Bersedekah adalah salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan dalam hidup. Sebaik-baik sedekah adalah harta, bila tidak ada harta yang bisa di sedekahkan, maka bekerja mencari rezeki yang halal kemudian hasilnya kita makan itu juga sedekah , menolong orang yang membutuhkan dengan tenaga, mengajak orang lain mengerjakan kebajikan, menahan diri dari keburukan, mengucapkan kata-kata yang baik dan lembut bahkan bermuka ceria dan senyum kepada sesama adalah juga bagian dari sedekah.
Pesan Rasulullah yang kedua adalah seseorang yang teraniaya kemudian ia bisa bersabar, maka Allah swt akan menganugerahkan kemuliaan kepadanya. Dihadapan manusia boleh jadi orang yang teraniaya terkesan terhina namun tidak disisi Allah swt
Menurut Prof. Dr Quraish Shihab Sabar adalah menahan gejolak nafsu untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Sabar adalah kekuatan bukan kelemahan, ia adalah ketekunan bukan kemalasan, ia adalah ketabahan dan keyakinan bukan keputusasaan. Tidak ada anugerah yang lebih baik dan lebih lapang melebihi kesabaran. Demikian menurut sabda Rasulullah Saw;
وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءًا خَيْرًا وَ أَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ" متفق عليه
Bahkan dalam al-Qur’an Allah swt berfirman;
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ الزمر: 10
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (Q.S. al-Zumar [39]: 10)
Kemudian pesan Rasul yang ketiga adalah; janganlah kita menjadi hamba Allah swt yang memiliki mental peminta-minta.Orang yang hanya ingin menerima tapi tak mau memberi, yang hanya menuntut hak tapi tak mau menunaikan kewajiban, yang hidupnya hanya tergantung pada orang lain, tidak berusaha untuk menjadi orang yang mandiri. Bila mental meminta-minta tumbuh dalam diri seseorang maka Allah swt akan membukakan kepadanya pintu kefakiran dan kesusahan. Jadilah kita menjadi seorang muslim yang memiliki semangat untuk mencari rizki dan karunia Allah swt, meringankan beban-beban orang lain bukan malah menjadi beban.
Rasulullah Saw bersabda;
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. ( HR. Bukhori Muslim )
Barang siapa menghendaki agar dirinya menjadi orang yang paling kuat, maka hendaklah ia bertawakal kepada Allah swt. Barang siapa menghendaki dirinya menjadi paling kaya, maka hendaklah agar dia lebih mempercayai apa yang ada di sisi Allah swt dari pada apa yang ada pada dirinya sendiri. Demikian pesan-pesan Rasulullah Saw, semoga kita menjadi hamba-hambahnya yang bisa mengikuti petunjuk-petunjuk Allah swt dan Rasulnya. Amien……….
0 komentar:
Posting Komentar