Rasulullah saw. menganjurkan kita untuk berpuasa tiga hari ayyâmul bîdh pada setiap bulan hijriah. Begitu juga puasa Arafah, puasa Asyura serta sehari sebelumnya atau sehari setelahnya, puasa enam hari bulan Syawal dan lain sebagainya. Beliau menjanjikan bagi orang berpuasa dengan pahala yang besar.
Di sisi lain, beliau melarang kita untuk berpuasa pada lima hari, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta tiga hari selama hari Tasyrik.
1. Hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal )Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.
نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمَ الفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى – متفق عليه
Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari: hari Fithr dan hari Adha. (HR Muttafaq ‘alaihi)
2. Hari Raya Idul Adha ( 10 Zulhijjah )
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
3. Hari Tasyrik ( 11, 12, dan 13 Zulhijjah )
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada kemungkinan orang yang tidak mampu membayar dam haji untuk puasa 3 hari selama dalam ibadah haji.
إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْب وَذِكْرِ اللهِ تَعَالى – رواه مسلم
Sesunggunya hari itu (tsyarik) adalah hari makan, minum dan zikrullah (HR Muslim)
sesungguhnya Rasulullah saw. menyebut hari Tasyrik ini sebagai hari makan dan minum. Oleh karena itu, jika datang bulan Dzulhijjah dan seseorang ingin berpuasa tiga hari selama ayyâmul bîdh maka diharamkan baginya berpuasa pada tanggal 13. Jika orang tersebut tetap berpuasa pada hari itu, maka puasanya tidak sah. Wallahu subhânahu wa ta’âlâ a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar