Seperti yang saya tulis pertengahan November tahun lalu, besar kemungkinan Indonesia akan memilih digital video broadcasting terrestrial (DVB-T) sebagai solusi televisi digitalnya. Dan pekan ini, Koran Tempo mengkonfirmasi bahwa pemerintah telah memilih DVB-T. Sosialisasinya pun segera dilakukan.
JAKARTA — Pemerintah akan memasyarakatkan rencana penyelenggaraan televisi digital pada Mei-September mendatang dengan melibatkan 1.500 orang dari 33 provinsi. Mereka berasal dari lembaga penyiaran, institusi terkait, dan masyarakat pemirsa televisi. Dari tiap provinsi itu, akan diambil 45 orang.
Direktur Penyiaran Departemen Komunikasi dan Informatika Agnes Widianti mengatakan sosialisasi ini untuk menghimpun pendapat masyarakat tentang standar penyiaran televisi digital video broadcasting terrestrial, yang diadopsi dari Eropa.
DVB-T adalah si bungsu dari sistem utama DVB — DVB-C untuk kabel dan DVB-S untuk satelit. Hebatnya lagi, DVB adalah teknologi standar terbuka (open standard) yang berarti pengembangannya secara bisnis bisa sangat luas.
Uji-coba DVB-T di Indonesia sudah dilakukan oleh TVRI dan RCTI pada Juli-Desember 2006. Kemudian DVB-H, adaptasi DVB-T untuk telepon seluler, memungkinkan siaran MetroTV, SCTV dan TVRI sudah bisa dinikmati di Nokia N92.
Indonesia memiliki jumlah stasiun radio dan TV terbesar kedua setelah Cina. Negeri ini punya satu TV publik, 10 TV swasta nasional, 70 TV swasta lokal, dua TV kabel, satu TV satelit dan lebih dari 1.800 stasiun radio.
Welcome to the digital world!
Sumber:blog.tempointeraktif.com/ekonomi-bisnis/sosialisasi-tv-digital-dvb-t/
0 komentar:
Posting Komentar