Rabu, 08 Juli 2009

Demi masa..sesungguhnya kita merugi..

http://danon7.files.wordpress.com/2008/08/waktu2.jpg

Allah says: “By time! Surely the human being is at loss. Except for those who have faith and do righteous deeds and exhort one another to truth and exhort one another to patience.” [Sûrah al-`Asr]


"demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar merugi kecuali yang saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran"

Waktu, sesuatu yang pantas kita renungkan…ada apa dengan waktu?

ada apa dengan "waktu" sehingga Allah bersumpah atas nama "waktu"

Dalam surat Al-Asr nampak jelas bahwasanya setiap manusia itu merugi, apa yang membuat manusia merugi? apakah orang yang sukses di dunia, memiliki harta yang banyak, istri yang cantik rupawan, serta rumah yang mewah, dapat dikatakan orang yang beruntung?atau-kah mereka orang-orang yang merugi???

dalam ayat selanjutnya dijelaskan"kecuali orang2 yang nasehat-menasehati di jalan kebenaran (jalan Allah) dan nasehat-menasehati dalam kesabaran"……kalo begitu, siapakah sebenarnya orang2 yang tidak merugi itu? apakah kita termasuk dalam kategori mereka? atau selama ini kita terus-menerus kecolongan, selalu mengalami kerugian tanpa kita sadari? apakah kita terlena keelokan dunia yang begitu memesona mata dan syahwat???

saudaraku….mari kita merenung sejenak…

merenung atas nikmatNya, yang berupa "waktu"….

selama hidup ini…untuk apa waktu yang diberikan Allah kepada kita? untuk meng-upgrade iman & taqwa kita ? untuk menasehati saudara2 kita? untuk mengejar dunia yang semakin tua ini? untuk berlomba-lomba dalam kebaikan kah? atau malah untuk berlomba-lomba bermaksiat PadaNya, berlomba2 memuaskan nafsu syahwat belaka???

waktu adalah suatu yang datang dengan cepat dan sekejap meninggalkan kita…waktu memberikan kita suatu pilihan …pilihan untuk menjadi lebih baik….atau sebaliknya… pilihan untuk setiap detik, setiap hembusan dan tarikan nafas ,pilihan untuk setiap niatan qolbu kita…dengan waktu itulah qodo dan qodarnya makhluk ditentukan…dengan waktu kita dapat menjadi mulia,,atau menjadi hina di mata Allah…waktu pula yang merefleksikan semua tindakan kita…adapun "waktu" adalah ciptaan Allah Yang Maha perkasa,,,Allah mengamanahi "waktu" untuk menggiring manusia pada kematian sesuai takdir Allah…Allah mengamanahi "waktu "untuk mengajari manusia akan sangat terbatasnya manusia, sangat singkatnya kehidupan ini…Sekali lagi Allah bersumpah "demi Masa" , mengingatkan manusia akan segala keterbatasan hidup yang ia miliki di dunia ini….Mengingatkan manusia akan sifat pelupanya, keteledorannya, kedhoifannya, untuk selalu berlomba-lomba dengan waktu menggapai Ridlo Allah, berlomba-lomba memaksimalkan "waktu" yang kita miliki untuk berdagang dengan Allah…sesungguhnya Allah Maha Memiliki jiwa dan semua kenikmatan2, lantas apa yang kita punya untuk berdagang dengan Allah??? Allah memberi kita "waktu" , "waktu" yang kita perdagangkan saudaraku…Allah Dzat yang Maha besar, Maha berkuasa, memberi kita kebebasan untuk berbuat sesuka hati di dunia ini ,,tapi…dengan "waktu"…hanya dengan waktu yang sekejap ini kita diberi kesempatan (peluang), kita diberi pilihan oleh Allah Azzawajalla… untuk apa semua Nikmat yang diberikanNya? berbuat apa dengan waktu yang diberikan padanya? disini nampak jelas suatu sifat "Keagungan dan Keluhuran Allah"…nampak begitu cinta dan sayangnya Allah pada makhluknya,,,Allah tidak ingin menghukum, mendholimi makhluknya, sebelum ia(manusia) memilih hidup seperti apa yang diinginkan(surga atau neraka)…..Allah memberikan "waktu" untuknya….

namun….saudaraq….kita selalu lupa akan peringatannya, kita selalu lupa akan nikmatnya yang berupa "waktu" untuk disyukuri…..kita senantiasa terkecoh oleh dunia dan tipu daya syaithon….kita selalu melewatkan malam-malam romantis dengan istri tercinta ,,melupakan malam romantis dengan sang Pemilik Cinta….kita selalu bergegas dan cepat mengejar dunia sampai-sampai akhirat tidak nampak….kita selalu berkorban , berjuang hingga tumpah darah, tapi dengan niat selain karena Allah…kita mudah terbius oleh rayuan-rayuan syahwat….tanpa ingat akan waktu yang tidak sabar menunggu kita untuk bertobat…akan kah kita bertobat sebelum waktu yang ditentukan untuk kita habis ,,menjemput sakaratul maut? sebenarnya waktu tak menunggu kita…setiap detik ,,,,setiap detakan jantung….waktu akan menjadi saksi atas pilihan-pilihan kita ….pilihan-pilihan yang menyelamatkan kita dari api neraka jahannam ….atau pilihan-pilihan yang menjerumuskan kita ke lembah nista…audzubillahmindzalik….

mari saudaraku, kita bersyukur mumpung waktu yang Allah berikan pada kita masih dan tidak tau tinggal berapa tahun,,bulan…hari,,,atau tinggal berapa detik lagi yang tersisa untuk kita….bersyukur atas waktu dengan pilihan-pilihan yang menyelamatkan kita dari jahannam…pilihan-pilihan untuk berdagang dengan Allah ,,,menjual waktu kita untuk selalu memperbaiki iman dan taqwa,,,menjual waktu untuk bermuhasabah diri…menjual waktu untuk bertobat,,,minta ampunan Allah atas segala khilaf kita yang kurang mensyukuri nikmat2Nya….. menjual waktu untuk saling nasehat-menasehati di jalan Allah dan menasehati dalam kesabaran,,,,Adapun Allah Dzat Yang maha Mulia, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang…yang tak bosan-bosannya memberi kita Hidayah, menerima taubat, menghapuskan dosa2 kita,,,,Allah yang Maha Kaya..yang membayar waktu yang kita jual dengan JannahNya….Amin ya Rabbalalamin…

semoga kita dimasukkan Allah dalam golongan orang-orang yang Beruntung, yang saling nasehat-menasehati di jalan Allah, dan nasehat-menasehati di dalam kesabaran…


0 komentar:

Posting Komentar

Daftar ke PayPal dan mulai terima pembayaran kartu kredit secara instan.
Bookmark and Share
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)