Cinta itu hujan.
Yang rintiknya bisa menyejukkan hati yang kemarau. Namun terkadang ia bisa menyakiti, membanjiri mata dengan gerimis-gerimis kecewa.
Cinta itu merpati.
Yang hinggap di pucuk-pucuk asmara dan menyenandungkan kicau-kicau kerinduan. Namun terkadang ia terbang jauh di ketinggian langit dan tak pernah kembali.
Cinta itu lebah.
Yang menawarkan manisnya madu untuk hidup yang teramat pahitnya. Namun terkadang ia bisa menusukkan sengat-sengat kegetiran berlumur racun yang teramat mematikan.
Cinta itu awan.
Yang terkadang meneduhkan jiwa-jiwa yang tersulut api kemarahan. Namun terkadang juga ia menjelma mendung yang membawa berita tentang banjir yang menghanyutkan semua perasaan.
Cinta itu telaga.
Yang menyusupkan gairah dalam riak-riak kecil nan damai tak menghanyutkan. Namun terkadang ia lebih gemuruh dari semua gelombang yang mengombak di laut-laut khatulistiwa.
Akh...
Lagi-lagi muslihat itu menipuku. Padahal aku tahu, semua itu bukan cinta. Padahal aku yakin, cinta itu tak semu, tak jua fana. Karena yang aku tahu, cinta itu adalah jalinan rasa yang merangkai hatiku dengan Dia, Sang Pemilik Cinta. Dia yang cintaNya tak pernah pupus oleh jilatan ombak waktu. Dia yang tak pernah menyimpan duri-duri benci di dalam haribaanNya. Dia, Zat yang jiwaku berada dalam ganggamanNya.
Ya...
Karena cinta itu adalah surga, tempat di mana kita kan kembali, bersama dan abadi. Karena cinta itu adalah I M A N.
0 komentar:
Posting Komentar