Di Kufah, tersebutlah seorang pemuda yang tampan dan sangat tekun beribadah, di samping shaleh, di juga sangat rajin. Suatu hari, pemuda itu mampir berkunjung ke kampung Bani An-Nakha. Disana dia melihat seorang gadis yang sangat cantik, karena terpesona oleh kecantikan dan keluwesan gadis itu, si pemuda menjadi jatu cinta padanya. Dan rupanya, gadis itu juga menyambut uluran cinta pemuda itu. Hingga pulang ke rumahnya, si pemuda masih terbayang oleh kecantikan wajah gadis itu. Akhirnya, pem uda itu menyuruh seseorang untuk melamar gadis itu kepada ayahnya.
Tetapi, gadis itu ternyata telah akan dijodohkan dengan orang lain. Meskipun demikian, mereka tak menyerah, bahkan cinta mereka semakin berkobar. Gadis itu kemudian mengirim surat kepada pemuda melalui seseorang.
Demikian bunyi surat itu : “Aku tahu betapa besar cintamu padaku, dan bila kau tahu demikian juga perasaanku padamu. Betapa besar ujianku ini. Bila kau setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan memberimu keterangan tentang jalan yang mudah, bila kau datang menemuiku di rumaku”.
Pemuda itu pun menjawab surat gadis itu melalui orang yang mengantarkannya. Tapi isinya sungguh di luar dugaan: “Aku tak setuju dengan 2 pilihan yang kau ajukan itu. Aku merasa sangat takut dengan api yang tak pernah mengecil nyalanya dan tak pernah padam kobarannya”.
Ketika usai membaca surat balasan dari pemuda itu, kemudian gadis itu berkata dalam hatinya: “Dia merasa sangat takut kepada Allah. Demi Allah, tak ada seorang pun yang merasa lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dibanding orang lain. Semua merasa berhak dan dan mempunyai hak yang sama untuk itu”. Sejak saat itu, si gadis meninggalkan semua urusan dunia dan menyingkirkan semua perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Meskipun demikian, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindunya kepada sang pemuda pujaan hatinya. Sampai akhirnya, gadis itu meninggal dunia. Pemuda itu sering berziarah ke makam gadis itu, dia menangis dan mendo’akannya.
Suatu ketika, pemuda itu tertidur di atas kuburan si gadis. Dalam tidurnya, dia mimpi bertemu dengan gadis itu yang terlihat semakin anggun dan cantik. “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah kau meninggal?” tanya pemuda itu dalam mimpinya.
“Wahai orang yang bertanya, sebaik-baik cinta adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju kebaikan” Jawab gadis itu.
“Lalu, kemanakah kau menuju?” tanya pemuda itu.
“Aku sekarang menuju pada kenukmatan dan kehidupan yang tak akan berakhir. Di surga semuanya kekal yang dapat kumiliki dan tak pernah rusak” jawab gadis itu.
“Aku harap kau selalu ingat padaku disana, sebab di dunia aku juga tak akan melupakanmu” jawab si pemuda.
“Demi Allah, aku tak akan melupakanmu. Dan aku juga minta kepada Tuhanku juga Tuhanmu, agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka bantulah aku mengenai hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah” jawab si gadis.
“Kapan aku bisa melihatmu lagi?” tanya si pemuda.
“Tak lama lagi kau akan datang melihatku” jawab si gadis pada pemuda itu.
Dan memang benar, 7 hari setelah pemuda itu bermimpi tadi, dia meninggal dunia, dipanggil oleh Allah menuju ke hadirat-Nya.
TAMAT
0 komentar:
Posting Komentar