Selasa, 29 November 2011

KUE CINTA SPECIAL


bahan:

1 pria takut Allah,
1 wanita takut Allah,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

bumbu:
20 galon doa,
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
2 sendok teh telpon-telponan,
Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang.


tips:
• Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.
• Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH,walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.)
• Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
• Gunakan Kasih sayang cap”IMAN, HARAP & KASIH” yang telah mendapatkan penghargaan ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.
cara memasak
• Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni.
• Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata.
• Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta, merata sekitar 30 menit di depan penghulu dan Tuhan
• Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan semua bumbu di atas.
• Kue siap dinikmati.


! catatan:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa galon doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek “Tempat Ibadah” diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon- teleponan bila berjauhan.



0 komentar:

Posting Komentar

Daftar ke PayPal dan mulai terima pembayaran kartu kredit secara instan.
Bookmark and Share
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)