Kamis, 10 November 2011

Waspada Bahaya Gula

Asupan gula berlebih di dalam tubuh dapat mengarah pada perkembangan sindroma metabolik.



Berapa banyak Anda mengkonsumsi gula per hari? Dr Robert Lustig, profesor pediatri di Universitas California memperingatkan bahaya konsumsi gula berlebih. Ia menyebut gula sebagai zat beracun yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan.

Lustig yang dianggap sebagai ahli terkemuka yang fokus meneliti efek gula pada tubuh itu mengatakan, diet, olahraga, dan pembatasan kalori tidak akan membantu mengatasi kelebihan gula dalam tubuh. Rekomendasinya, tak lebih dari delapan sendok teh per sehari.

Menurutnya, asupan gula berlebih di dalam tubuh dapat mengarah pada perkembangan sindroma metabolik. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan risiko hipertensi, diabetes dan penyakit jantung.

American Heart Association (AHA) mengeluarkan daftar ragam gula. Beberapa yang populer antara lain gula jagung dan gula pasir atau gula tebu. Banyak yang menyebut gula pasir yang merupakan sukrosa lebih aman dibandingkan gula jagung yang merupakan fruktosa.

Fruktosa memiliki struktur lebih sederhana dibandingkan sukrosa. Ini artinya, gula jagung lebih mudah diserap tubuh sehingga lebih cepat menaikkan kadar gula dalam darah. Semakin sederhana strukturnya, semakin mudah terserap tubuh.

Meski begitu, Lustig tetap memeringatkan bahaya gula jika dikonsumsi berlebih, apapun bentuknya. "Gula dalam bentuk fruktosa maupun sukrosa sama-sama tidak baik dan berbahaya untuk kesehatan. Sama-sama racun bagi tubuh," ujarnya. • VIVAnews

Sumber:kosmo.vivanews.com/news/read/262940-waspada-bahaya-gula

0 komentar:

Posting Komentar

Daftar ke PayPal dan mulai terima pembayaran kartu kredit secara instan.
Bookmark and Share
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)