Selasa, 01 November 2011

Keutamaan Membaca Alqur’an

Dalam era global ini pemerintah kota pasuruan hendak mencanangkan gemar membaca, namun Rosulullah saw sudah mencanangkan 1430 H lalu , mengintruksikan kepada Umatnya untuk gemar membaca , karena ayat yang pertama turun kepada Rosul adalah Igro’ bacalah ? baik membaca secara sempit maupun luas naif sekali jika seorang muslim tidak bisa membaca Al Qur’an. Karena alqur’an merupakan way of live, merupakan catalog kehidupan para umat, merupakan sandaran hidup dan merupakan pegangan hidup untuk mentata kembali hidup bermasyarakat yang bermakna dan bermartabat. Oleh karena itu mari kaum muslimin dan muslimat khususnya Para Warga SMK Negeri 1 Pasuruan, membaca dan membaca Al Qur’an. Kita menghitung kembali sisihkan waktu minimal 10 menit untuk membaca Al-Qur’an syukur kalau bisa 1 atau 2 just tiap harinya, sehingga 1 bulan bisa khatam al-Qur’an 2 kali.

KEUTAMAAN membaca Al Qur’an dapat diintisarikan sb

  1. Pembaca Al-Qur’an ditempatkan dalam baraisan para ulama’
  2. Pembaca Al-Qur’an mendapat pahala dari tiap-tiap huruf yang dibacanya
  3. Pembaca Al-Qur’an dinaungi rakhmat, dilingkari Malaikat dan diturunkan ketenangan atasnya
  4. Pembaca Al-Qur’an diterangi hatinya dan dipelihara dari kegelapan qiamat, serta dijauhkan dari berbagai-bagai macam kesukaran
  5. Pembaca Al-Qur’an diwangikan bauhnya diakherat, dan duduk semajelis dengan orang-orang sholikhin dan diberikan kepadanya derajat Malaikat
  6. Pembaca Al-Qur’an dipelihara dari ketakutan yang paling besar dihari qiamat, karena dia berada dalam lindungan Alloh
  7. Pembaca Al-Qur’an akan dirakhmati orang tuanya oleh Alloh
  8. Pembaca Al-Qur’an di naikkan ke mercusuar yang tinggi didalam syurga
  9. Pembaca Al-Qur’an dikagumi oleh orang-orang yang sholeh
  10. Pembaca Al-Qur’an dilingkari oleh para Malaikat yang terus menerus memohonkan kebajikan untuknya
  11. Pembaca Al-Qur’an di pandang orang yang berpegang teguh kepada tali yang kokoh
  12. Pembaca Al-Qur’an disiapkan untuk menjadi orang yang didekatkan kepada Alloh

TATA TERTIB/ADAP Membaca Al Qur’an

Allah swt berfirman dalam surat Al-Muzammil ayat (4) menghendaki supaya saat kita membaca Al-

Qur’an hendaknya membaca dengan berlahan-lahan dan nyata benar huruf yang kita sebut dengan memperhatikan makhroj huruf dan memenuhi hak-hak harkatnya, seharaf, masing-masing terang dan teratur.

Siti Aisyah r.a menerangkan cara Rasululloh saw, Nabi tidak memanjangkan bacaannya yang biasa orang laukukan sekarang, lantaran itu hendaklah kita membaca Al-Qur’an dengan khusu’ dan memperhatikan ma’na dengan penuh perhatian.

Dan orang orang sholeh tidak akan membaca apapun sebelum membaca Al Qur’an setelah mereka bangun dari tidurnya dan sebaliknya di akhir bangun sebelum tidur tidak akan membaca selain ayat Illahi yakni Al-Qur’an

Al Ghozali berkata “Derajat membaca Al Qur’an sbb :

A. Ketika kita membaca, dapat merasakan bahwa kita membaca dihadapan Alloh, berdiri dihadapanNya, memandang kepadaNya dan Alloh mendengar apa yang kit abaca, karenanya berkeadaanlah kita sebagai orang yang sedang mengemukakan sesuatu permohonan

B. Kita merasakan dengan hati, bahwa Alloh melihat kita dan menghadapkan pembicaraanNya kepada kita (sedang bercakap-cakap secara berbisik-bisik dengan kita) dan Dia akan mencurahkan ni’matNya kepada kita, karena itu henedaklah kita merasa malu kepadaNya dan hendaklah kita mendengar dengan sepenuh hati, pembicaraanNya serta memhaminya.

C. Kita melihat kepada Kalam yang kita baca itu, Dzat Alloh yang Maha Tinggi dan sifat-sifatNya karenya, kita tidak melihat kepada diri kita dan tidak pula kepada pembacaan kita, hanya seluruh perhatian kita tertuju kepada mengenang Dzat Alloh dan itulah yang menjadi tumpuhan kita.

Semoga Alloh senantiasa menuntun dan menggemarkan kita selalu memca Al Qur’an setiap waktu


0 komentar:

Posting Komentar

Daftar ke PayPal dan mulai terima pembayaran kartu kredit secara instan.
Bookmark and Share
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)