“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari Muslim)
Suatu ketika, adalah salah seorang yang sedang berjalan di malam hari melewati rumah-rumah penduduk yang telah lelap dalam tidurnya. Kemudian ia mendengar dari salah satu rumah tersebut tangisan anak kecil.
Ia pun kemudian mencari dari mana arah suara tersebut datang. Ternyata tangisan anak kecil tersebut dari salah satu rumah seorang fakir miskin. Ia kemudian mendekat dan mengetuk pintu rumah tersebut.
Tangisan itu semakin jelas ia dengar. Beberapa saat setelah ia mengetuk pintu, seorang anak kecil yang baru berusia lima tahun membukakan pintu. Ia membuka pintu sambil menangis.
“..apakah kau menangis karena lapar duhai anakku..?” Tanyanya kepada anak kecil tersebut.
Anak kecil itu kemudian menjawab,
“..bukan. Aku menangis karena bersyukur kepada Allah. Lapar adalah salah satu sifat orang-orang shalih yang derajatnya dimuliakan oleh Allah swt. Dan aku sangat bersyukur karena diusiaku yang masih kanak-kanak ini dan aku tidak memiliki amalan apapun, namun Allah swt memberikan kepadaku sifat orang yang shalih, yaitu LAPAR..”
Sumber : http://habaib.net/tag/kisah-hikmah-2/
Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Catatan ini kami tujukan untuk kami pada khususnya
dan untuk semua pembaca pada umumnya...
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin
Wassalam...
Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... Amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...
Catatan :
Lampirkan sumbernya ya... Syukron
0 komentar:
Posting Komentar