Janganlah cepat marah….
Bersabarlah dalam keterbatasan yang dimiliki oleh pasangan kita. Tidak semua orang akan mampu dalam sekejap untuk bisa memahami apa yang kita mau. Itu semua butuh proses yg panjang. Seperti seorang murid yang tidak akan mudah mengerti apa maksud dari dia belajar. Setelah sekian lama baru dia mengerti akan artinya belajar itu. Tapi sang guru tidak akan pernah meninggalkan muridnya dan selalu siap memberikan pelajaran kapan saja dan dimana saja. Meski pelajaran itu sudah berlalu sekian tahun yang lalu.
Bersabar itulah yang tebaik. Ada hikmah dibalik sabar itu. Allah tidak akan sia-sia menciptakan dan menjadikan sesuatu di muka bumi ini. Ambilah ini sebagai ladang amal bagi kita. Seperti petunjuk yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW agar seorang suami bersabar hati dalam menghadapi cobaan istri.
Dalam sebuah hadist diriwayatkan “Siapa yang sabar menghadapi kerendahan pekerti istrinya, maka Allah SWT akan memberikan pahala sebesar apa yang diberikan kepada Nabi Ayub a.s sehubungan dengan cobaan beliau”.
Seorang suami adalah pemimpin dalam RT-nya. Bagi para suami janganlah engkau lalaikan para istrimu dan keluarga mu.
Karena istrimu :
Adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki kelembutan hati.
Yang dibuat dari tulang rusuk mu.
Dia tidak diciptakan dari kaki mu untuk engkau langkahi,
Dia juga tidak diciptakan dari kepala mu untuk menjadi unggul di atas mu,
Tapi dari sisimu untuk menjadi sama (dan dekat) dengan mu,
Dari bawah lenganmu untuk engkau lindungi,
Dan dekat hatimu untuk kamu cintai.
Dalam Sahih Bukhari Volume 4, Book 55, Number 548:
Dikisahkan oleh Abu Huraira:
Rasul Allah berkata, “Perlakukan wanita dengan baik, wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian paling melengkung dari tulang rusuk adalah bagian atas, sehingga, jika Anda harus mencoba untuk meluruskannya, ia akan patah, tapi jika Anda meninggalkan begitu saja, ia akan tetap bengkok. Jadi memperlakukanlah wanita dengan baik. “
Istri dalam berfikir dan memahami sesuatu agak lemah dibandingkan suami karena wanita sudah ditakdirkan lebih banyak menggunakan perasaan…. sehingga kepahaman wanita tentang sesuatu itu lebih lama dibandingkan laki-laki. Dan sebaik-baiknya seorang pemimpin adalah yang sabar dan lemah lembut…. yang selalu membimbing siapa yang dipimpinnya. Tidak meninggalkannya di tengah jalan/mencampakkannya kerena keterbatasan dan kerendahan akhlak yang dimiliki oleh sang istri.
Dr. ‘Aidh al-Qarni memberikan sebuah nasehat di dalam bukunya yang berjudul La Tahzan
“Anda jangan maju, khususnya, dalam masalah pernikahan kecuali dari sisi agama, kecantikan dan kepribadian sudah diterima. Sebab masalah pernikahan adalah masalah kelangsungan hidup si wanita,yang mana anda telah memutuskan untuk menerimanya, dan bukan sesuatu yang ketika tidak lagi berharga, lalu dicampakkan begitu saja dengan berbagai alasan”.
0 komentar:
Posting Komentar