Sesungguhnya Islam sangat antusias melindungi wanita dari fitnah-fitnah kehidupan dan jebakan-jebakan setan. Islam menginginkan wanita tetap suci, terhormat, bebas merdeka, mulia, tidak gampang disesatkan, dan tidak suka membangkitkan nafsu kaum laki-laki. Karena itulah, Islam berpesan supaya ia menjadi wanita sopan yang melindungi tubuhnya dari mata srigala manusia. Dalam mensifati wanita pada zaman jahiliah dahulu ketika berbicara kepada istri-istri Nabi saw., Al-Qur`an mengatakan,
“Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.” (al-Ahzab: 33)
Adapun yang dimaksud dengan mempertontonkan kecantikan kepada orang lain atau tabarruj di sini, bukan hanya sekadar membuka dada atau punggung atau rambut saja. Tetapi, maksudnya adalah ulah wanita yang sekarang ini sudah cenderung tidak punya rasa malu. Mereka sudah berani membuka auratnya. Allah berpesan kepada Nabi-Nya saw. agar menyuruh istri-istrinya, putri-putrinya, dan istri-istri orang mukmin untuk menutup aurat secara sempurna. Tujuannya agar mereka tidak diganggu oleh ucapan atau perbuatan orang-orang yang hatinya sakit dan para lelaki hidung belang.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak wanitamu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (al-Ahzab: 59)
Menurut Nabi Muhammad saw., seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali wajah dan sepasang telapak tangan. Beliau bersabda,
“Seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali wajah dan sepasang telapak tangannya jika keadaannya aman.”
Ketika pada suatu hari Asma’ binti Abu Bakar menemui Nabi saw. dengan mengenakan pakaian yang bagian bawahnya pendek, beliau menegurnya,
“Hai Asma’, sesungguhnya wanita yang sudah baligh itu tidak boleh memperlihatkan tubuhnya kecuali bagian ini dan ini (seraya menunjuk wajah dan sepasang tangan).”
Wanita yang mempertontonkan kecantikannya laksana buah segar yang tengah dihinggapi lalat. Sedangkan, wanita yang punya rasa malu akan dihargai dan dihormati. Tidak ada seorang pun yang berani berbuat jahat kepadanya.
Al-Qur`an berpesan kepada wanita supaya mengunci rapat jendela-jendela fitnah,
“Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (an-Nuur: 31)
Adapun yang dimaksud dengan kain kerudung ialah yang tidak pendek bagian bawahnya. Juga yang menutupi bagian-bagian yang terbuka pada dada, punggung, rambut, dan sepasang lengan.
Dikutip dari :
- Lihat, Wanita-Wanita Penghuni Neraka, Abdul Ma’iz Khattab, Terbitan Akbarmedia, Kategori : Best Seller
0 komentar:
Posting Komentar