Selasa, 06 Desember 2011

Tolabul ‘Ilmi Wajib

Bekalilah ilmu itu sedalam-dalamnya, dan jangan pernah puas-puasnya dalam hal menuntut ilmu. Karena Allah tidak pernah mengatakan derajat seseorang akan naik dikarenakan harta, jabatan, posisi dan umur yang sudah jauh tua, tetapi firman Allah mengatakan dalam AlQuran Al Kariim : “ Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman lagi yang diberikan ilmu daripada kamu beberapa derajat”.

Derajat seorang muslim yang terangkat disisi Allah Ta’ala (bukan disisi manusia yang merupakan fatamorgana belaka), hanya dengan ke Imanan dan Ilmu. Maka capailah Ridha Allah semata, bukan ridha manusia, dan capailah keberkahan hidup bukan kekayaan semata.

Buat apa kaya, kalau tidak berkah, buat apa pintar kalau tidak beriman, buat apa beriman tanpa berilmu.
Buat apa ilmu kalau tidak diamalkan, buat apa amalan kalau hanya untuk kepentingan diri sendiri, buat apa
segalanya, kalau dakwah Islam tidak dijalankan.Pincang dan Buta tubuh dibuatnya.

Kata seorang ulama : “ Jadilah kamu menjadi orang yang pertama, menjadi orang yang mengajarkan ilmu dan
mengamalkannya. Bila kamu tidak bisa, jadilah pelajar ilmu, bila kamu tidak mampu jadi pelajar, maka
cintailah orang yang berilmu, bila kamu tidak bisa mencintainya, maka jangan kamu menjadi orang yang
terakhir, yaitu orang yang membenci orang yang berilmu bahkan menghalangi orang yang berilmu dalam
mengamalkan, menyebarkan dan mengembangkan ilmunya”.

Mari sama-sama berhati-hati dalam hidup yang sebentar ini, dunia ini fana, tak terasa waktu cepat berlalu,
umur semakin bertambah, maut semakin dekat menjelang, jangan sia-siakan waktu dan umur kepada hal-hal yang tidak berguna.

Rasulullah Saw bersabda :
3 amalan manusia yang tidak pernah putus, pertama doa anak shaleh kepada orang tuanya, amal jariyah, dan ilmu yang bermanfaat.

Jadi marilah kita semua mengamalkan ilmu yang kita miliki dan mengajarkannya kepada orang lain, karena dengan 1 ilmu yang kita ajarkan secara ikhlas akan terus menyambung amalnya walaupun kita telah meninggalkan dunia ini.itu baru 1 ilmu bagaimana kalau 100 atau ribuan ilmu yang kita sebarkan, semogamenjadi ladang amal bagi kita semua.

اهْدِÙ†َا الصِّرَاطَ الْÙ…ُسْتَÙ‚ِيمَ (*) صِرَاطَ الَّØ°ِينَ Ø£َÙ†ْعَÙ…ْتَ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ غَÙŠْرِ الْÙ…َغْضُوبِ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَÙ„َا الضَّالِّينَ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” Qs:Al-Fatihah 6-7

amin

Maka wajib pula atas tiap-tiap mukalaf bahwa mengetahui akan ilmu segala yang wajib atasnya,seumpama sembayang puasa demikian pula amal-amalan yang sunat atau segala amal yang hendak dikerjakan bahwa karena tiada sah beramal dengan jahil pada hukumnya,bermula dalilnya dari kitab zubak:
fakullu man bigori ‘ilmin ya’malu I’maa luhu mar duudatun laa tuqbalu,

yang artinya:tiap-tiap orang yang beramal dengan tiada ilmu,maka amalnya dibalikkan kepadanya,yakni tiada dikabulkannya jua adanya,(diterima Allah)

Siapa ingin terplihara ilmunya ,maka harus memelihara 5 perkara scara tetap dan istikomah,yaitu :
1.Solat sunah malam walaupun 2 rakaat
2.Selalu punya wudu/selalu bersih dari hadas
3.Taqwa pada Allah,ditempat sepi atau ramai
4.makan dengan tujuan taqwa bukan melampiaskan hawa nafsu
5.bersiwak/gosok gigi,lebih-lebih setelah bangun tidur,habis makan dan hendak sholat dan baca Al-Quran.

sumber kitab:Daratun Nasihin dan sifat 20


0 komentar:

Posting Komentar

Daftar ke PayPal dan mulai terima pembayaran kartu kredit secara instan.
Bookmark and Share
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)